HokBen Resmi Hadir di Balikpapan Untuk Pertama Kali


HokBen Balikpapan

HokBen Balikpapan

Akhirnya!

Resto siap saji HokBen dengan menu Jepang resmi hadir di E-Walk Balikpapan untuk pertama kalinya. Gerai di E-Walk Balikpapan ini merupakan gerai ke 352 setelah lama dinantikan kehadirannya.

Berlokasi di E-Walk, Balikpapan, HokBen akan mulai beroperasi pada hari Jumat tanggal, 23 Maret 2023. HokBen berkomitmen untuk memanjakan lidah pelanggan dengan produk makanan bergaya khas Jepang yang lezat, berkualitas dan halal di Indonesia.

Francisca Lucky, General Manager Marketing HokBen, menyatakan “Kami sangat senang di usia yang ke 38 tahun HokBen dapat memperluas jangkauan kami hingga ke Kalimantan Timur. Lokasi ini dipilih untuk menjawab permintaan pelanggan agar HokBen bisa hadir di Kalimantan, tepatnya Kalimantan Timur. Selain itu, kecintaan masyarakat akan berbagai kuliner nusantara mendorong kami untuk menambah ragam kuliner khususnya di Kalimantan Timur dengan membawa makanan bergaya khas Jepang. Kami juga berharap pembukaan gerai ini bisa membantu penyerapan tenaga kerja di lokasi dimana gerai kami berada”.

Baca selebihnya »

Kuliner Indonesia dan Corak Masa Depan Dunia 


rendang
sumber : wikipedia

Kultur Indonesia terbukti menghasilkan warna-warni kuliner yang kaya akan nilai-nilai kebaikan. Keragaman gizi, protein, karbohidrat, serat, nutrisi yang terkandung dalam menu-menu tradisional menjadi bagian dari kebanggaan terhadap bumi nusantara. Betapa sehat makanan Indonesia. Bahkan, mitigasi risiko kelaparan dapat dilakukan berkat keragaman kuliner di negeri ini, mengingat makanan pokoknya saja sangat beragam. Kekayaan kuliner juga semestinya mampu menjadikan negeri ini mampu mandiri pangan, yang diwujudkan dengan ketahanan pangan meningkat. Untuk itu, kebanggaan terhadap kuliner lokal oleh masyarakatnya juga patut ditingkatkan.Baca selebihnya »

Islam, Kudis, dan Harapan


Penduduk Indonesia berjumlah lebih kurang 200 juta lebih, 90 persen menganut agama Islam. Tetapi yang mengamalkan ajaran rahmatan lil alamin ini baru 60 persen, sisanya yang 30 persen terkena penyakit kudis alias kurang disiplin dan kurang perhatian (kurap)

Panggilan mulia itu dianggap biasa-biasa saja, bagaikan angin sepoi berlalu. Kita tetap tidak juga beranjak dari tempatnya dan masih kesemsem dengan urusan dunia.Baca selebihnya »

Menuju 8 Hari Titik Kematian


Bagaimana rasanya jika sisa hidupmu hanya 8 hari saja?

Saya tahu, suatu hari saya pasti mati.

“Setiap yang berjiwa pasti akan mati” (TQS. Ali Imran: 3)

Tapi, 8 hari. Apa saya langsung memperbaiki diri? banyak beribadah? Tapi, mari kita berasumsi sedikit. Anggap saja ada yang menyebutkan pertanda ini untuk saya. Akan saya usahakan sesuai logika berpikir. Maka, dimulai hari-hari penantian itu.

Baca selebihnya »

Seminar Parenting: Stimulasi Pada Anak Bersama Irene F. Mongkar


“Percaya bahwa bayi bisa membaca?  Tahukah bahwa perkembangan bahasa dimulai sejak anak masih dalam kandungan? Bagaimana membangun kecerdasan bahasa anak?”

Minggu, 23 Agustus 2015 lalu bertempat di Novotel Balikpapan saya mengikuti Seminar Parenting bertemakan “How Stimulate Your Baby In The Womb Until Golden Age Period bersama Irene F. Mongkar” atau yang lebih sering disapa Bubun. Tulisan ini baru saya post sekarang karena catatannya tercecer, daaaan foto-fotonya terhapus  -___-

Sering menyebut kata kartu sebagai bentuk stimulasi, saya mencoba mencari tahu siapakah seorang Irene F. Mongkar. Ternyata beliau kerap disebut Pakar Stimulasi Anak. Irene F. Mongkar juga dikenal sebagai praktisi metode Glenn Doman (menggunakan flash card) – metode ini tidak disebutkan atau dibahas di seminar, – dan beliau juga berkecimpung dalam membantu kesembuhan anak-anak cidera otak. Salut ya.

Sumber gambar : twitter.com/irenemongkar

Humoris, asyik dan gaul. Bubun Irene membuka pemaparan dengan mengisahkan putrinya yang mampu membaca pada umur dua tahun. Hal ini bukan sesuatu yang direncanakan jauh-jauh sebelumnya bahkan bukan sesuatu yang ia percayai. Semua bermula ketika

Baca selebihnya »

HIGHWAY : Perjalanan Pencarian Jati Diri


Bicara soal film yang mengesankan rada susah, banyak sih. Setelah dibuat arisan, saya ambil film India aja ya. Eit, tapi ini beda sama film Bollywood lainnya. Nggak ada adegan cowok-cewek pecicilan disini. Beraroma sindrom stockholm, film Highway banyak dilirik penikmat film yang ingin melihat film Bollywood dengan nuansa yang beda.

HIGHWAY

Langsung aja.

Alkisah seorang gadis bernama Veera Tripathi (Aliaa Bhatt) sedang ingin melepaskan penatnya dengan mencuri satu malam bersama tunangannya. Seharusnya ia dipingit, karena saat itu persiapan pernikahannya yang tinggal beberapa hari lagi. Sayang nasib buruk menimpa. Setibanya di pengisian bensin, terjadilah perampokan. Para perampok pun mengambil mobil mereka, melemparkan tunangan Veera keluar dan menjadikan Veera sandera.

Rupanya nasib buruk bukan hanya menimpa Veera, tapi juga Mahabir Bhaati(Randeep Hooda) sang penculik. Alih-alih sekadar merampok, ternyata malah mendapat harta karun ruaarrr biasa plus plus bencana kematian. Bagaimana tidak, ternyata Veera bukan hanya kaya, orangtuanya memiliki banyak anak buah dan kolega kalangan atas. Disinilah petualangan mereka dimulai.

Mahabir – si penyandera- adalah sosok yang dingin, kasar, memiliki masa lalu kelam dan seorang pembunuh. Ketika mengetahui siapa orangtua Veera sebenarnya, sempat timbul kegalauan. Namun, kebenciannya pada orang kaya tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap menyandera Veera. Bahkan jika tidak berhasil, Mahabir bertekad menjual Veera ke rumah bordil. Meski sudah diwanti-wanti dengan kalimat seperti ini: Baca selebihnya »

Perfume : The Story of a Murderer


Perfume : Dastanbooks.com

Judul : Perfume
Sub judul : The Story of a Murderer
Penulis : Patrick Suskind
Penerbit: Dastan Books
ISBN : 9789793972053

Karya sastra yang unik dan cerdas… The Boston Globe
Penuturan-kisah yang sungguh luar biasa… The Cleveland Plain Dealer

Ada yang bisa mengidentifikasi bau bayi seperti apa? Biasanya sih jawabannya: enak. Tokoh kali ini bernama Jean-Baptiste Grenouille, lelaki yang indera penciumannya melampaui rata-rata manusia yang semenjak bayi tidak memiliki bau tubuh. Lahir pada 17 Juli 1738 di Paris, ia dibuang ibunya di tempat sampah, diambil oleh biara setempat dan diberi ibu susu. Kemudian dikembalikan lagi karena si ibu susu menganggap bayi Grenouille dirasuki setan hanya karena ia tidak memiliki bau sebagaimana bayi pada umumnya. Ini mengejutkan bagi pendeta yang kemudian melanjutkan pengasuhan namun akhirnya –dengan perasaan ngeri pula- diserahkan pada Madame Gaillard, perempuan bertangan besi yang siap menampung anak siapa dan apa saja.

Sampai sini saya meyakinkan diri bahwa Patrick Suskind tidak akan salah memilih pengasuh yang akan membesarkan sang kriminal. Madame Gaillard -walaupun tidak terlalu dicondongkan dan tidak banyak dialog- tapi cukuplah merepresentasikan bahwa perempuan ini memiliki ketiadaan emosi, cukup untuk membesarkan sang kriminal tanpa kasih, cinta, kehangatan dan ketiadaan jiwa. Si kecil Grenouille yang pada usia 6 tahun penciumannya kian mengagumkan. Dugaan saya, anak seperti ini akan diasingkan lingkungannya, pendiam, alih-alih disebut nakal. Dan begitulah, bodoh- anggapan gurunya- ditambah fisiknya yang buruk. Hanya Madame Gaillard yang melihat keajaiban (atau lebih tepatnya keanehan) anak asuhnya. Grenouille bisa pergi ke tempat tergelap kapan pun ia mau dan kembali dengan aman di saat anak-anak lain takut akan gelap, tahu kehadiran seseorang, tahu tempat tersembunyi rahasia Madame Gaillard terpencil sekali pun. Yang tidak orang lain tahu ialah semua itu berkat hidungnya yang mengagumkan. Seorang Grenouille mampu memilah-memilah aroma, bau asap yang tidak hanya terdiri atas sekepul asap, jenis susu entah berasal dari sapi yang mana, yang dimakan sapi tersebut, dicampur dengan apa susunya. Ini mengingatkan saya pada emak-emak yang lidahnya mahir saat mencicipi kare dan tahu bahwa ada rasa ketumbar di dalamnya, cabe kering, kemiri, daun kare, santan dan lain-lain sementara buat saya kare adalah kare, hehehe.

Sejumlah pekerjaan, perjalanan, harapan, impian dilakoni berdasarkan panduan hidungnya. Apa yang Patrick Suskind tulis di sini seolah menampar indera yang lain, dikala manusia lain memprioritaskan indera penglihatan, tidak bagi Grenouille. Dari situlah sang kriminal jatuh cinta. Tidak tanggung-tanggung, ia jatuh cinta pada aroma perawan. Selayaknya orang yang dilanda asmara, Grenouille hanyut dibawa perasaan memiliki. Karena hanya aromanya saja yang membuai Grenouille, maka yang bisa dipikirkannya hanya membuat aroma itu selalu ada bersamanya. Bagaimana caranya? Menjadikan parfum, itulah hasratnya. Yang menarik dari kisah ini adalah cara Patrick Suskind menjadikan Grenouille berusaha meramu proses pembuatan parfum yang detail- tahap demi tahap sesuai peralatan pada masa itu. Plus mengenal jenis-jenis parfum. Sehingga bukan kisah pembunuhan yang terasa bergelora yang saya dapat, melainkan datar. Datar dan terkesima, pada gaya tulis Patrick Suskind dan ide yang muncul di kepalanya, pada Grenouille, manusia yang tumbuh tanpa rasa cinta, yang membunuh 24 perawan demi obesesinya pada 1 perawan lagi yang telah lama dinanti. Seharusnya saya menyebutnya keji, tapi saya berharap menemukan ending yang sedikit (saja) bisa membuat haru, dimana seseorang bisa memberikan cinta, memperlakukannya sebagai manusia, atau membiarkan Grenouille bertobat. Mungkin iya, Patrick Suskind memberikan saya secuil harapan itu.

Sentuhan Patrick Suskind yang terus-terusan menggelitik hidung membuat saya berpikir tentang pengoptimalan fungsi pengendus. Saya pribadi tipe orang yang cenderung memanjakan mata, indera yang lain nomor dua. Jelas, saya jadi doyan mengendus setelah membaca buku ini, hehe. Sisi kelam Grenouille juga tidak berhasil menakut-nakuti saya (menakutkan iya, tapi tidak menakut-nakuti. Bedanya dimana ya?) hanya membuat larut dan iba. Namun, banyak sekali bagian-bagian yang buat saya berat dan berasa hiperbola, sampai-sampai saya lewati saja bagian itu. Ada juga yang janggal, yaitu saat Grenouille memproses perawan menjadi parfum. Mungkinkah agar tidak ada satu pun pembaca yang akan meniru jejak sang kriminal?
Yang saya acungi jempol untuk kejeniusan Grenouille dan kerja kerasnya.

***

Apa yang Dia Minta …


Rambutnya tak lagi hitam Alisnya berundak naik Bulu matanya mencuat Hidung mungilnya telah meninggi Bibirnya lah yang kini rata dan mungil Lalu dagunya? Dimana yang lama yang lebar itu? Bentuk tubuhnya pun berubah Bahkan warna kulitnya Kemudian ia berlenggak-lenggok Palsu… semua palsu Dan dia berteriak-teriak Mengharapkan, menginginkan Datangnya cinta sejati Yang mau menerima diri apa […]

Puisi Terdalam


Bosan aku dengan ilalangmu Karena hujan telah menderasmu Belum lagi tuntas kebunku Aku lari kesana mengambil cangkul Seperti berjelaga jika ku sendiri mencangkul Kuminta engkau pun mencangkul Kau di sana Aku di sini Pecahkan saja batunya bila sukar Biar mengaduh sampai tersebar Kau di sana Aku di sini Kenapa tidak kau goyangkan saja cangkulmu biar […]

Mengenang Dejavu


… dan aku mengalami dejavu berkepanjangan, di hari pertama jumpa kita.

Seakan pernah melihatmu, seakan mengenalmu. Seakan kita begitu akrab sebelumnya.

Rautmu terpatri di kepalaku, susah payah ku lepas.

Dan aku melihatmu duduk di sana, bercanda, termenung, gundah, tertawa, berpikir.

Lalu aku tidak lagi melihatmu di sana.

Aku melihat bayang diriku. Bagai cermin.

Itu aku, duduk di sana. Kadang merasa cemas dengan dunia. Tidak tahu harus melangkah ke mana, tidak tahu akan berujung ke mana. Begitu banyak impian, entah akan terlempar bagaimana dan dimana.

Lalu kau tersenyum. Dan aku tersadar, itu senyumku.

Itu senyumku bila aku jatuh cinta.

Tapi, apa kau jatuh cinta? Pada siapa kau jatuh cinta?

Bagai sekelebat mimpi yang menyentak-nyentak ingin terbebas. Dengan cepat aku berburu kenyataan.

Bahwa kelak,
kau dan aku akan terikat, suka atau tidak suka. Ditolak atau menolak.

Bahwa aku harus berpikir cepat, untuk menjagamu tetap di sana.
Tetaplah di tempatmu.

Agar kau aman,
dari butir-butir rindu yang suatu hari akan menyiksa, menekan tanpa ampun.

Tapi,
kemudian aku terlepas. Lengah, gagal.

Dan baru kusadari dejavu itu tidak berada di masa lampau.
Bahwa kau dan aku telah terikat, entah sampai kapan. Suka atau tidak suka. Ditolak atau menolak.

_________ dua dunia.